Yogyakarta, WisatanewsCom – Tahun 2010 merupakan tahun berkabung bagi masyarakat sekitar gunung merapi akibat dari letusan besar gunung merapi hingga menewaskan ratusan orang baik warga sekitar gunung merapi, relawan, hingga jurnalis dan juru kuncinya.
Juga membuat ribuan jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman jauh dari jangkauan lahar merapi yang biasa oleh masyarakat Yogyakarta di sebut dengan wedus gembel.
Disisi lain, pasca tragedi letusan merapi yang sangat besar tersebut, masyarakat sekitar Merapi bangkit untuk dapat kembali menata kehidupannya kembali.
Dan tetap bersahabat dengan Merapi yang merupakan sahabat sejati bagi masyarakat sekitar Merapi, karena keindahan, pesonanya, dan kesejukan alam yang diberikan oleh Merapi ini membuat masyarakat sekitar mampu bangkit dan tetap menaruh harapan pada alam disekitar merapi.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia yang pasca letusan 2010 mempunyai ketinggian 2940 dpl, dan di tahun tersebut merupakan salah satu letusan besar dari rangkaian letusan-letusan Merapi terdahulu.
Meski demikian, pesona Merapi terus memancarkan eksotisme keindahannya yang terus menggoda para penggiat alam, pendaki, maupun para wisatawan yang hanya sekedar melihat dari dekat sisa-sisa kedahsyatan letusan merapi tahun 2010.
Terlepas dari itu semua, eksotisme pemandangan yang menakjubkan dengan hamparan rumput menghijau diatas perbukitan sekitar Merapi membuat kita selalu ingin melihat dengan dekat.
Kesejukan alam dengan menatap langsung kegagahan gunung tersebut dan sebagai tempat favorit untuk berwisata geologi yang akan terus memancarkan pesonanya alam dan hembusan kesejukan anginnya seolah membisikan pada penghuni alam bahwa pesona merapi tak akan ikar janji.
Dan akan terus terjaga seiiring dengan tetap menjadi tumpuan hidup dan kehidupan masyarakat sekitar merapi dengan tradisi, dan kearifan budayanya untuk menjaga alam sekitar merapi pasca letusan. (Fun)
0 komentar:
Posting Komentar